Inspira Talk – Perang dagang antara negara-negara besar, sangat berdampak pada perekonomian global. Sehingga kita perlu bijak mengelola uang yang kita miliki.
Harga kebutuhan pokok bisa naik, nilai tukar bergejolak, dan investasi menjadi lebih berisiko. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk cermat dalam mengelola keuangan pribadi.
Berikut ini beberapa cara bijak menggunakan uang saat perang dagang dan tips memperbanyak aset secara aman.
1. Prioritaskan Kebutuhan Pokok
Ketika kondisi ekonomi tidak menentu, langkah pertama yang harus di lakukan adalah memprioritaskan pengeluaran.
Fokuslah pada kebutuhan esensial seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan.
Baca Juga: Indonesia Jadi Korban Perang Dagang AS, Apa Dampak Untuk Indonesia?
Hindari belanja impulsif atau pengeluaran untuk gaya hidup mewah yang tidak mendesak.
2. Siapkan Dana
Darurat Dana darurat menjadi tameng utama saat krisis ekonomi. Idealnya, miliki dana darurat setara 6 hingga 12 bulan pengeluaran rutin.
Simpan dana ini di instrumen yang mudah di cairkan, seperti tabungan atau deposito. Ini akan membantu Anda tetap stabil jika terjadi pemutusan hubungan kerja atau lonjakan biaya tak terduga.
3. Hindari Utang Konsumtif
Perang dagang bisa menyebabkan kenaikan suku bunga atau perubahan kebijakan moneter yang membuat cicilan jadi lebih mahal.
Kurangi atau hindari utang konsumtif seperti kartu kredit, cicilan gadget, atau pinjaman tanpa tujuan produktif.
Baca Juga: Gara-Gara Tarif Impor Naik, Cina Tantang Perang Amerika
4. Diversifikasi Investasi
Saat pasar sedang fluktuatif, jangan letakkan semua uang di satu instrumen.
Di versifikasikan aset Anda ke berbagai jenis investasi, seperti: Emas: Tahan terhadap inflasi dan aman saat ketidakpastian ekonomi.
Reksa Dana Pasar Uang: Cocok untuk jangka pendek dan relatif stabil. Properti: Bisa di jadikan sumber pendapatan pasif jika disewakan. Saham Blue Chip: Pilih perusahaan besar yang kuat dan stabil meskipun terjadi guncangan ekonomi.
Baca Juga: Indonesia Kena Dampak 32%, Prabowo Bahas Tarif Trump Bareng Empat Kepala Negara ASEAN
5. Pelajari Aset Produktif
Bukan hanya menyimpan uang, tapi carilah cara agar uang bisa bekerja untuk Anda. Contoh aset produktif antara lain: Bisnis Sampingan: Mulai dari skala kecil seperti reseller, jasa digital, atau kuliner rumahan.
Aset Digital: Buat produk digital seperti e-book, kursus online, atau konten YouTube yang bisa menghasilkan secara berkelanjutan.
Investasi Ilmu: Ikuti pelatihan atau kelas online untuk meningkatkan skill dan memperluas peluang penghasilan.
6. Lindungi Aset dengan Asuransi
Di masa penuh ketidakpastian, asuransi menjadi perlindungan tambahan. Asuransi kesehatan, jiwa, dan aset (seperti kendaraan atau properti) bisa menghindarkan Anda dari kerugian besar yang menguras tabungan.
7. Pantau Informasi Ekonomi
Perang dagang bisa memicu perubahan kebijakan fiskal dan moneter.
Ikuti perkembangan ekonomi terkini agar Anda bisa mengambil keputusan finansial yang tepat.
Bijak dan Proaktif Adalah Kunci, perang dagang memang bisa menciptakan tekanan ekonomi, tapi bukan berarti kita tidak bisa tetap tumbuh secara finansial.
Kuncinya ada pada kedisiplinan, pengetahuan, dan keberanian mengambil langkah cerdas.
Dengan pengelolaan uang yang bijak dan strategi menambah aset yang terukur, masa sulit pun bisa jadi peluang membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.***
(CY)