Inspira Talk – Bagi banyak orang, mengonsumsi minuman dan makanan manis memang menyenangkan, terlebih lagi mengandung pemanis buatan yakni gula. Namun, di balik rasanya yang lezat, terlalu banyak gula bisa membawa berbagai masalah kesehatan serius, mulai dari obesitas hingga penyakit jantung. Di sisi lain, kekurangan gula juga bisa berbahaya karena tubuh tetap memerlukannya sebagai sumber energi utama.
Diketahui, Gula merupakan karbohidrat sederhana yang secara alami terdapat dalam buah dan susu. Jenis ini umumnya aman karena disertai dengan nutrisi lain, seperti serat, vitamin, dan mineral. Masalah muncul ketika kita terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan seperti gula pasir, sirup jagung, atau pemanis dalam minuman kemasan dan kue manis.
Menurut anjuran Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula harian yang ideal adalah sekitar 4 sendok makan (54 gram). Jika melebihi batas tersebut, risiko berbagai penyakit akan meningkat.
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan
Salah satu dampak paling umum dari konsumsi gula berlebihan adalah obesitas. Gula sederhana mudah diserap tubuh dan dapat meningkatkan rasa lapar, membuat seseorang makan lebih banyak. Kondisi ini memicu diabetes tipe 2, karena tubuh menjadi resisten terhadap insulin.
Gula berlebih juga memengaruhi kadar lemak darah, meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan bahkan kanker. Tak hanya itu, kadar gula tinggi bisa memperparah jerawat, mempercepat penuaan kulit, serta merusak gigi karena membantu bakteri memproduksi asam yang mengikis email gigi.
Selain itu, konsumsi gula berlebih juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, sebab gula memengaruhi kadar hormon dopamin di otak dan dapat menimbulkan efek ketagihan.
Bahaya Jika Tubuh Kekurangan Gula
Namun, bukan berarti Anda harus berhenti makan gula sama sekali. Tubuh tetap membutuhkan gula sebagai bahan bakar utama untuk menghasilkan energi. Jika Anda benar-benar tidak mengonsumsi gula atau karbohidrat, tubuh bisa mengalami hipoglikemia (kondisi ketika kadar gula darah terlalu rendah).
Gejalanya antara lain tubuh lemas, pusing, gemetar, sulit konsentrasi, bahkan bisa pingsan. Dalam jangka panjang, kekurangan gula juga membuat tubuh kekurangan energi, menurunkan kinerja otak, dan mengganggu fungsi sistem saraf pusat.
Keseimbangan adalah kuncinya. Hindari minuman manis berlebihan seperti boba, teh manis, atau soda, dan gantilah dengan air putih atau jus tanpa gula tambahan. Pilih sumber manis alami dari buah-buahan segar, madu murni, atau susu rendah lemak.
Konsumsi gula secukupnya tidak hanya menjaga berat badan tetap ideal, tetapi juga membantu tubuh tetap bertenaga dan fokus. Ingat, yang penting bukan menghindari gula sepenuhnya, melainkan mengendalikannya dengan bijak.
*) Penulis: Muhamad Hijar Ardiansah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.