Cirebon, Inspira Talk – Raya Kupat adalah momen peringatan tradisi Grebeg Syawal yang awalnya di laksanakan di Astana Gunung Sembung (makam Sunan Gunung Jati). Tradisi ini adalah melakukan nyekar atau ziarah ke makam raja-raja Cirebon.
Para pangeran keraton biasanya melakukan puasa Syawal terlebih dahulu dari tgl 2-7 dan baru buka pada tanggal 8 Syawal. Tradisi Grebeg Syawal, yang telah menjadi ritual Kesultanan Kanoman selama berabad-abad, menarik perhatian dengan prosesi ziarah ke makam Raja-Raja Kesultanan Kanoman di kompleks Sunan Gunung Jati.
Selain berziarah, rombongan keraton juga menjalin silaturahmi dengan masyarakat untuk merayakan Hari Raya Idulfitri, yang di kenal sebagai Hari Raya Kupat, setelah menjalani 6 hari puasa sunnah di bulan Syawal.
“Ini juga sebagai ajang silaturahmi antara Sultan, keluarga dan masyarakat dalam merayakan Hari Raya Idulfitri atau kita kenal dengan Hari Raya Kupat setelah 6 hari berpuasa sunnah di bulan Syawal,” ujar Farihin Ketua Lesbumi Kota Cirebon.
Baca Juga : Mengunjungi Wisata Sejarah Kejayaan Kesultanan Cirebon di Keraton Kasepuhan
Setelah melakukan ziarah, para pangeran biasanya akan beristirahat di Pesanggrahan sebari menikmati sajian kupat. Pada abad 18, ketika Keraton Kanoman di intervensi oleh VOC, Mbah Muqoyyim yang saat itu menjadi muftibdi Keraton Kanoman keluar dari istana dan membangun pesantren Buntet.
Oleh karena Mba Muqoyyim adalah bagian dari bangsawan Keraton, maka tradisi yg berlangsung di keraton turut di bawa ke pesantren, salah satunya adalah tradisi syawalan yang lebih di kenal di pesantren Buntet dengan istilah Raya Kupat di tanggal 8 Syawal.
Kupat di buat oleh para kraman (juru kunci di makam sunan gunung jati) dan Jeneng, ketua Juru kunci makam sunan gunung jati. Dalam pembuatan kupat di lantunkan doa doa seperti Fatihah dan solawat.
Filosofi Hari Raya Kupat
Kupat di pilih sebagai menu makanan di momentum Grebeg Syawal karena Kupat merupakan ejawantah dari doa yang di buat dalam bentuk segi empat yg mengandung ajaran ngaku lepat (mengaku salah) karena momen idul Fitri adalah momentum utk saling memaafkan satu sama lain.
Bahan pembuatan kupat terbuat dari janur (daun kelapa yg masih muda) yg dibuat dengan cara dianyam. (JS/CY)