Inspira Talk – Peristiwa longsor yang terjadi di kawasan tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat siang (30/5/2025), mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam musibah tersebut, sebanyak 14 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan, sementara 9 orang lainnya mengalami luka-luka. Proses pencarian korban sempat dihentikan sementara dan dijadwalkan akan dilanjutkan pada Sabtu (31/5/2025) pukul 07.00 WIB.
Melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Gubernur Dedi Mulyadi menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tragis itu. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengunjungi lokasi tambang tersebut sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
“Beberapa waktu yang lalu sebelum saya menjabat sebagai Gubernur, saya pernah datang ke penambangan galian C Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon,” ujar pria yang akrab disapa Kang Ded Mulyadi (KDM) dalam unggan videonya.
“Saya melihat penambangan galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan bagi para pegawainya. Tetapi karena sudah berijin dan ijinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025. Dan waktu itu, saya tidak mempunyai kapasitas apapun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung,” lanjutnya.
Dedi menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada para keluarga korban yang meninggal dunia. Ia menekankan para korban bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga, meski harus mempertaruhkan keselamatan nyawa.
“Untuk itu, saya menyampaikan Bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut. Tentunya warga itu sedang bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya, walaupun pekerjaanya diancam bahaya,” ucapnya
Lanjut KDM, Ini sebenarnya menjadi tanggung jawab pengelola tambang dan semoga keluarganya diberikan ketabahan dan yang meninggal diterima iman islamnya, diampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
KDM juga menegaskan bahwa ia telah menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat bersama jajaran terkait untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pengelola tambang.
“Selanjutnya dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala ESDM dan seluruh jajaran yang hari ini sudah Ada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas,” kata KDM.
“Perusahaan itu ditutup untuk selamanya. Demikian informasi yang bisa saya sampaikan, semoga ini menjadi pelajaran penting kita semua, bahwa berusaha harus memperhatikan keselamatan para pekerja, karena itu merupakan tanggung jawab dari pengusaha dan galian harus memperhatikan aspek-aspek dampak yang timbul bagi lingkungan,” tututpnya. ***
(CY)