Kepala Bidang Advokasi Guru: Perubahan Kebijakan Kurikulum Pendidikan Terburu-Buru dan Perlu Dikaji Ulang

SMA 8 Kota Cirebon

Jakarta, Inspira Talk – Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri Kebijakan pendidikan kalau ada perubahan harus bertahap dan tidak secara mendadak karena bisa mengakibatkan beragam persoalan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran baru 2025.

“Menurut kami termasuk juga kurikulum minimal bisa di evaluasi setelah tahun ke 6, kami menilai penjurusan sangat terburu-buru, kami harap ada masukan dari stakeholder tidak langsung diterapkan di tahun ajaran baru,” kata Iman Kepada Inspira Talk, Jum’at, (2/5/2025).

Ia juga berharap bahwa kebijakan pendidikan ini tidak langsung diterapkan pada tahun ajaran baru, karena dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan.

Diketahui, Pemerintah akan mengembalikan penjurusan di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diikuti dengan ujian untuk mengukur kemampuan siswa secara objektif.

Di bawah Kurikulum Merdeka, sistem penjurusan dihapuskan dengan alasan untuk memberikan keleluasaan siswa memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat tanpa terikat jalur akademik tertentu.

Namun, menurut Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) sistem penjurusan justru akan memfasilitasi pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang mulai diuji coba pada siswa kelas 12 mulai November 2025.

TKA ini akan berbasis mata pelajaran dan mencakup Bahasa Indonesia, Matematika, serta mata pelajaran khusus sesuai jurusan, seperti Fisika untuk jurusan IPA atau Ekonomi untuk jurusan IPS.

Kembalinya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa diharapkan dapat memberikan arah yang lebih jelas bagi siswa dalam mempersiapkan jenjang pendidikan berikutnya.

Selain itu, guru juga akan memiliki kerangka yang lebih fokus dalam menyampaikan materi sesuai kebutuhan kompetensi akademik masing-masing jurusan.

Rencana ini masih dalam tahap finalisasi, dan pihak Kemendikbudristek akan segera mensosialisasikan kurikulum baru kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia menjelang tahun ajaran baru. (JS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *